Prasangka Buruk adalah ucapan paling dusta


عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رَضِىَ اللهُ عَنْهُ -أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –  قَالَ

« إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ ، وَلاَ تَحَسَّسُوا ، وَلاَ تَجَسَّسُوا ، وَلاَ تَنَاجَشُوا ، وَلاَ تَحَاسَدُوا ، وَلاَ تَبَاغَضُوا ، وَلاَ تَدَابَرُوا ، وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا » وفي رواية

« وَلاَ يَخْطُبُ الرَّجُلُ عَلَى خِطْبَةِ أَخِيهِ ، حَتَّى يَنْكِحَ ، أَوْ يَتْرُكَ »

Artinya :

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk ucapan yang paling dusta, dan janganlah kalian saling mendiamkan, saling mencari kejelekan, saling menipu dalam jual beli, saling mendengki, saling memusuhi dan janganlah saling membelakangi, dan jadilah kalian semua hamba-hamba Allah yang bersaudara.” Dalam sebuah riwayat disebutkan,

“Janganlah seseorang meminang di atas pinangan saudaranya sampai ia menikahinya atau meninggalkannya.”

 

Penjelasan :

Hadits ini terdapat dalam Shahih Bukhari, bab al-Adab, no. 5719.

Makna kosa kata :

  • Iyyakum : jauhilah, berhati-hatilah.
  • Azh-Zhann akdzabul hadits : prasangka buruk ucapan yang paling dusta, apabila prediksinya dibangun bukan berdasarkan fakta, sehingga menimbulkan persengketaan antar saudara.
  • At-Tahassus : mencari-cari kabar seseorang
  • At-Tajassus : mencari-cari aib seseorang
  • At-Tanajusy : adalah penipuan dalam jual beli, yaitu dengan menaikkan harga padahal ia tidak mau membeli dengan maksud menipu orang lain agar ia mau membeli.
  • Hatta yankiha au yatruk : jika sudah ditinggalkan maka orang lain boleh meminangnya.

Kandungan hadits :

Hadits ini melarang orang mukmin dari beberapa perkara yang membinasakan, di antaranya adalah prasangka buruk, mencari kejelekan, dengki, saling memusuhi, saling membelakangai dan meminang seseorang yang sudah dipinang orang lain. Semua ini adalah penyakit masyarakat yang dapat memutus hubungan individu masyarakat muslim dan membuat saling bermusuhan. Masyarakat muslim bersih dari semua penyakit masyarakat ini, yang menghimpun semua individunya dengan ikatan ukhuwah Islamiyyah yang merupakan rahasia persatuan umat Islam dan ikatan yang memperasatukan hati mereka.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara.” (QS. Ali Imran: 103)