Wanita Bertanya Masalah Agamanya


عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ أُمَّ سُلَيْمٍ قَالَتْ : يَا رَسُولَ اللَّهِ, إِنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَحِى مِنَ الْحَقِّ ، هَلْ عَلَى الْمَرْأَةِ غُسْلٌ إِذَا احْتَلَمَتْ ؟ قَالَ :

« نَعَمْ إِذَا رَأَتِ الْمَاءَ » .

فَضَحِكَتْ أُمُّ سَلَمَةَ فَقَالَتْ : أَتَحْتَلِمُ الْمَرْأَةُ ؟ فَقَالَ النَّبِىُّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –

« فَبِمَ شَبَهُ الْوَلَدِ ؟ »

Artinya:

Dari Ummu Salamah bahwa Ummu Sulaim berkata; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu sedikit pun dari kebenaran, apakah seorang wanita wajib mandi jika ia ihtilam (mimpi basah atau bersenggama)?” Beliau menjawab:

“Ya, jika ia melihat cairan (keluar).”

Maka Ummu Salamah tersenyum dan berkata: “Apakah wanita juga ihtilam (mimpi basah)?”. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pun bersabda:

“Darimanakah seorang anak itu mirip (dengan orang tuanya)?”

Penjelasan :

Hadits ini terdapat dalam Shahih Bukhari, bab al-Adab, no. 5740.

Kandungan hadits:

Kewajiban seorang muslim bertanya perihal masalah yang berkaitan dengan agamanya.
Kewajiban mandi jinabat bagi orang yang bermimpi basah atau senggama.