عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-قَالَ :
« مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا »
Artinya :
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata; bahwasannya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Barangsiapa menyeru kepada petunjuk maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun, dan barangsiapa menyeru kepada kesesatan maka dia akan mendapatkan dosa seperti dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.”
Penjelasan :
Hadits ini terdapat dalam Shahih Muslim, bab al-Ilmu no. 2674; Sunan at-Tirmidzi, bab al-Ilmu no. 2676; dan Sunan Abu Dawud, bab as-Sunnah, no. 4609.
Kandungan hadits :
Orang yang mengajak kepada kebaikan akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya. Sedangkan orang yang mengajak kepada kejelekan maka akan mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengikutinya. Oleh karena itu, seorang dai harus bersemangat agar setiap da’i meraih pahala dari orang yang diajaknya. Seorang mukmin tidak mencari imbalan dari seseorang atas perbuatan baiknya, melainkan Allah sendiri yang akan membalas perbuatannya itu.