Mahar Wanita Penghuni Surga adalah Islam


عَنْ أَنَسٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

« دَخَلْتُ الْجَنَّةَ فَسَمِعْتُ خَشْفَةً فَقُلْتُ مَنْ هَذَا قَالُوا هَذِهِ الْغُمَيْصَاءُ بِنْتُ مِلْحَانَ أُمُّ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ».

Artinya:

Dari Anas Radhiyallahu Anhu berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Ketika aku masuk ke dalam surga, aku mendengar suara derapan kaki, maka aku pun langsung bertanya, ‘Derapan kaki siapa itu?’ Para penghuni surga menjawab, ‘Itu adalah Ghumaisha’ binti Milhan, ibu Anas bin Malik.’

 

Penjelasan : 

Hadits ini terdapat dalam Shahih Muslim, bab Fadha’il ash-Shahabah, no. 2456.

Kata Ghumaisha’ dalam riwayat Ibnu Sa’d disebutkan dengan ‘ar-Rumaisha’, sedangkan kata khasyafah dalam riwayat Ibnu Sa’ad disebutkan dengan masyyah.

Rumaisha’ adalah ibu sahabat Anas bin Malik, tergolong orang yang lebih dahulu  masuk Islam. Ia dikenal dengan nama Ummu Sulaim. Setelah kematian suaminya, Malik bin An-Nadhr, ia dipinang oleh Abu Thalhah yang saat itu masih musyrik. Maka, Ummu Sulaim berkata kepadanya, “Tidakkah kamu malu menyembah pohon yang tumbuh dari tanah (Abu Thalhah dulu seorang penyembang patung dari kayu)” kemudian Ummu Sulaim berkata lagi kepadanya, “Saya tidak menginginkan mahar darimu melainkan masuk Islam.” Abu Thalhah kemudian masuk Islam, dan mahar pernikahannya adalah keislaman Abu Thalhah. Ketika putranya meninggal dunia, Rasulullah memanggilnya dan suaminya tidak mengetahuinya melainkan setelah keesokan harinya. Ummu Sulaim dianugerahi seorang anak yang memiliki keturunan sepuluh yang pandai Al-Qur’an berkat doa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Beliau termasuk salah satu muhajidah.

Kandungan hadits :

Keutamaan Ghumaisha’ dan kabar gembira surga baginya.