Jangan Berteman Kecuali dengan Orang Beriman


عَنْ أَبِى سَعِيدٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِىِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ

« لاَ تُصَاحِبْ إِلاَّ مُؤْمِنًا وَلاَ يَأْكُلْ طَعَامَكَ إِلاَّ تَقِىٌّ ».

Artinya :

Dari Abu Sa’id Radhiyallahu Anhu dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda,

“Janganlah kalian berkawan kecuali dengan seorang mukmin, dan jangan sampai memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa.”

Penjelasan :

Hadits ini terdapat dalam Sunan at-Tirmidzi, bab az-Zuhd, no. 2397; dan Sunan Abu Dawud, bab al-Adab, no. 4832.

Kandungan hadits :

Seorang mukmin senantiasa berkawan dengan seorang mukmin dan memuliakannya sebisa mungkin, serta menjauhi berkawan dengan orang fasik. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan berpalinglah dari orang-orang bodoh”, “maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang lalim” (QS. Al-An’am: 68), dan “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya.” (QS. Al-Kahfi: 28)