عَنْأَبِىهُرَيْرَةَرَضِىَ اللهُ عَنْهُقَالَ: قَرَأَرَسُولُاللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
(يَوْمَئِذٍتُحَدِّثُأَخْبَارَهَا)
قَالَ
«أَتَدْرُونَمَاأَخْبَارُهَا». قَالُوا: اللَّهُوَرَسُولُهُأَعْلَمُ. قَالَ«فَإِنَّأَخْبَارَهَاأَنْتَشْهَدَعَلَىكُلِّعَبْدٍأَوْأَمَةٍبِمَاعَمِلَعَلَىظَهْرِهَاأَنْتَقُولَعَمِلَكَذَاوَكَذَايَوْمَكَذَاوَكَذَاقَالَفَهَذِهِأَخْبَارُهَا».
Artinya:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam membaca,
“Pada hari itu bumi menceritakan beritanya.”(QS. Al-Zalzalah: 4), beliau bertanya,“Tahukah kalian apa berita-beritanya?”Mereka menjawab, Allah dan rasul-Nya lebih tahu. Beliau bersabda,“Berita-beritanya adalah perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh hamba lelaki atau perempuan di atas bumi berkata, Ia melakukan ini dan ini, pada hari ini dan ini.”Beliau bersabda,“Itulah berita-beritanya.”
Penjelasan :
Hadits ini terdapat dalam Sunan At-Tirmidzi, bab Tafsir no. 3350 dan dinilai sebagai hadit hasan.
Dalam hadits ini dijelaskan tentang penghitungan(hisab) seorang hamba atas amal perbuatannya di hari Kiamat, serta kesaksian bumi terhadap hamba atas perbuatan yang dilakukannya di atas bumi. Hadits ini juga menjelaskan kewajiban beriman kepada hari perhitugan amal (yaumul hisab) dan mempersiapkannya dengan amal salih.