Memberi Mauidzah kepada Wanita dan Memerintahkan Mereka untuk Bersedekah


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا – قَالَ : شَهِدْتُ الْعِيْدَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ : خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – فَصَلَّى ثُمَّ خَطَبَ ، وَلَمْ يَذْكُرْ أَذَانًا وَلاَ إِقَامَةً ، ثُمَّ أَتَى النِّسَاءَ فَوَعَظَهُنَّ وَذَكَّرَهُنَّ وَأَمَرَهُنَّ بِالصَّدَقَةِ ، فَرَأَيْتُهُنَّ يَهْوِينَ إِلَى آذَانِهِنَّ وَحُلُوقِهِنَّ يَدْفَعْنَ إِلَى بِلاَلٍ ، ثُمَّ ارْتَفَعَ هُوَ وَبِلاَلٌ إِلَى بَيْتِهِ

Artinya :

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu berkata, Aku pernah shalat Id bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ibnu Abbas melanjutkan, “Saat itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam keluar lalu shalat dan melanjutkannya dengan khuthbah. Beliau tidak menyebutkan adzan dan tidak pula iqamah. Sesudah itu, beliau mendatangi kaum wanita dan memberi peringatan bagi mereka dan memerintahkan mereka untuk bersedekah, maka aku melihat mereka mempreteli perhiasan telinga dan leher mereka lalu menyerahkan (anting dan kalung) mereka kepada Bilal.” Kemudian ia bersama Bilal mengangkatnya ke rumah beliau.

Penjelasan :

Hadits ini terdapat dalam Shahih Bukhari, bab al-‘Ilm, no. 98.

Makna kalimat yadfa’na ila Bilal adalah mereka (para wanita) menyerahkan perhiasannya kepada Bilal.

Kandungan hadits :

  • Shalat Id tidak perlu adzan dan iqamah.
  • Memberi mau’izhah dan mengingatkan para wanita.
  • Kewajiban sedekah.
  • Wanita muslimah akan patuh melaksanakan mau’izhah