Tata cara Talbiyah


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ – رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا – أَنَّ تَلْبِيَةَ رَسُولِ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

– لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ ، لاَ شَرِيكَ لَكَ

Artinya :

Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma, bahwa cara talbiyah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah:

“Labbaikallahumma Labbaik. Labbaika Laa Syariika Laka Labbaik. Innal Hamda Wan Ni’mata Laka Wal Mulk. Laa Syariika Lak.” (Aku datang memenuhi panggilan-Mu, ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu tidak ada sekutu bagi-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat milik-Mu begitu pula kerajaan. Tidak ada sekutu bagi-Mu).”

Penjelasan :

Hadits ini terdapat dalam Shahih Bukhari, bab al-Hajj, no. 1474.

Makna labbaika adalah aku penuhi panggilan-Mu. Lafal talbiyah ini mengandung peng-Esaan yang sempurna terhadap Allah. Dalam sebuah riwayat disebutkan, ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ditanya tentang haji, maka beliau menjawab:

“Sebaik-baik haji adalah ajj dan tsajj.”

Yang dimaksud dengan ajj adalah membaca talbiyah, dan disunahkan membacanya dengan keras, sedangkan maksud Tsajj adalag menyembelih kurban.