Rumah di Surga yang Paling Tinggi bagi Mereka yang Berakhlak Baik


عَنْ أَبِى أُمَامَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –

« أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ , وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا , وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ, وَإِنْ كَانَ مَازِحًا, وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ »

Artinya :

Dari Abu Umamah Radhiyallahu Anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  bersabda,

“Aku akan menjamin rumah di tepi surga bagi seseorang yang meninggalkan perdebatan meskipun benar. Aku juga menjamin rumah di tengah surga bagi seseorang yang meninggalkan kedustaan meskipun bersifat gurau, Dan aku juga menjamin rumah di surga yang paling tinggi bagi seseorang yang berakhlak baik.”

Penjelasan :

Hadits ini terdapat dalam Sunan Abu Dawud, bab al-Adab, no. 4800.

Makna kosa kata :

  • Za’îm : yang menjamin
  • Rabdh : tepi, atau sekitar. Dalam ungkapan Arab disebutkan “rabdh al-madinah” (sekeliling kota)
  • Al-Mira’: perdebatan.

Kandungan hadits :

  • Larangan berdebat dan berbohong serta pahala meninggalkan keduanya adalah tempat tertinggi dan di tengah-tengah surga.
  • Anjuran berakhlak baik, dan pahalanya adalah tempat paling tinggi di surga yaitu tempat para nabi dan para syuhada’.