Berbakti kepada Bibi


عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَجُلاً أَتَى النَّبِىَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى أَصَبْتُ ذَنْبًا عَظِيمًا فَهَلْ لِى مِنْ تَوْبَةٍ ؟ قَالَ :

« هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ ؟ ».

قَالَ : لاَ. قَالَ :

« هَلْ لَكَ مِنْ خَالَةٍ ؟».

قَالَ : نَعَمْ. قَالَ :

« فَبِرَّهَا »

Artinya :

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma bahwasanya; Seorang laki-laki mendatangi Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, sungguh, aku telah berbuat dosa besar, apakah aku masih mempunyai kesempatan untuk bertaubat?” Beliau balik bertanya,

“Apakah kamu masih mempunyai ibu?”

Laki-laki itu menjawab, “Tidak.” Kemudian beliau bertanya lagi,

“Apakah kamu mempunyai bibi?”

Laki-laki itu menjawab, “Ya.” Beliau bersabda,

“Kalau begitu, berbaktilah kepadanya.”

 

Penjelasan :

Hadits ini terdapat dalam Sunan at-Tirmidzi, bab al-Birr, no. 1905.

Kandungan hadits :

Silaturrahim termasuk perbuatan yang bisa melebur dosa-dosa. Pahala berbuat baik terhadap bibi menyamai pahala berbuat baik kepada ibu.