Al-Qur`an dan Bulan Ramadhan


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا – قَالَ: كَانَ النَّبِىُّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ ، وَكَانَ جِبْرِيلُ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ فِى رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِخَ ، يَعْرِضُ عَلَيْهِ النَّبِىُّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – الْقُرْآنَ .

Artinya:

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma berkata: “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah orang yang paling lembut (dermawan) dalam segala kebaikan. Dan kelembutan beliau yang paling baik adalah saat bulan Ramadhan ketika Jibril Alaihissalam datang menemui beliau. Dan Jibril Alaihissalam datang menemui beliau pada setiap malam di bulan Ramadhan (untuk membacakan Al-Qur’an) hingga Al-Qur’an selesai dibacakan untuk Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.”

Penjelasan :

Hadits ini terdapat dalam Shahih Bukhari, bab ash-Shaum, no. 1803.

Makna kosa kata:

  •  Ajwad : paling lembut.
  • Al-Jud : kelembutan.

Hadits ini menjelaskan tentang keutamaan al-Qur’an dan memelajarinya di bulan Ramadhan, kedermawanan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, dan berlipatnya pahala di bulan Ramadhan.