عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –
« مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ.
Artinya :
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma, ia berkata; Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Tidak ada hari, amal shalih padanya yang lebih Allah cintai daripada sepuluh hari (Dzul Hijjah).”
Penjelasan :
Hadits ini terdapat dalam Shahih Bukhari, bab ash-Shaum, no. 926, Sunan Abu Dawud, bab ash-Shaum, no. 2438, Sunan at-Tirmidzi, bab ash-Shaum, no. 757, dan Sunan Ibnu Majah, bab ash-Shaum, no. 1727.
Yang dimaksud al-Asyr di sini adalah sepuluh pertama bulan Dzul Hijjah.
Hadits ini menjelaskan tentang keutamaan 10 hari pertama di bulan Dzul Hijjah, serta memanfaatkan kesempatan untuk memperbanyak amal salih di dalamnya. Disebutkan dalam sebuah riwayat yang merupakan pelengkap hadits yang diriwayatkan imam Bukhari di atas, “Sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
“Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar berjihad bersama diri dan hartanya, lalu tidak ada yang kembali sedikitpun.”