عَنْأُمِّسَلَمَةَرَضِىَ اللهُ عَنْهَاقَالَتْ: قَالَرَسُولُاللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-
«إِذَاأَصَابَتْأَحَدَكُمْمُصِيبَةٌفَلْيَقُلْ : (إِنَّالِلَّهِوَإِنَّاإِلَيْهِرَاجِعُونَ) اللَّهُمَّعِنْدَكَأَحْتَسِبُمُصِيبَتِىفَآجِرْنِىفِيهَاوَأَبْدِلْلِىخَيْرًامِنْهَا»
Artinya :
Dari Ummu Salamah Radhiyallahu Anha, ia berkata; RasulullahShallallahu Alaihi wa Sallambersabda,
“Apabila salah seorang diantara kalian tertimpa musibah maka hendaknya ia mengucapkan; Innaa Lillaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji’uun Allaahumma Indaka Ahtasibu Mushiibatii Fa-Aajirnii Fiihaa Wa Abdil Lii Bihaa Khairan Minhaa (Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah aku mengharapkan pahala pada musibahku dan berilah aku pahala padanya dan gantikanlah untukku yang lebih baik darinya!)”
Penjelasan :
Hadits ini terdapat dalamShahih Muslim, bab al-Jana’iz, no. 918; danSunan Abu Dawud, bab al-Jana’iz, no. 3119.
Kandungan hadits :
Keutamaan membaca istirja’ ketika mendapat musibah. Kalimat istirja’ disebutkan dalam al-Qur’an, “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”(QS. Al-Baqarah: 156)