Berbakti kepada Ibu


عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : رَأَيْتُ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَقْسِمُ لَحْمًا بِالْجِعِرَّانَةِ – قَالَ أَبُو الطُّفَيْلِ وَأَنَا يَوْمَئِذٍ غُلاَمٌ أَحْمِلُ عَظْمَ الْجَزُورِ – إِذْ أَقْبَلَتِ امْرَأَةٌ حَتَّى دَنَتْ إِلَى النَّبِىِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- فَبَسَطَ لَهَا رِدَاءَهُ فَجَلَسَتْ عَلَيْهِ فَقُلْتُ مَنْ هِىَ فَقَالُوا هَذِهِ أُمُّهُ الَّتِى أَرْضَعَتْهُ.

 

Artinya

Dari Abu Thufail Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Aku melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam membagi-bagikan daging di Ji’irranah.” Abu Thufail berkata, “Waktu itu aku masih kecil dan aku membawa tulang unta. Tiba-tiba datang seorang wanita mendekati Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau kemudian mengelar selendang hingga wanita itu pun duduk di atasnya. Aku lalu bertanya, ‘Wanita itu siapa?’ orang-orang menjawab, ‘Wanita itu adalah orang yang telah menyusui Rasulullah.’”

 

Penjelasan

Hadits ini terdapat dalam Sunan Abu Dawud, bab al-Adab, no. 5144.

Ayah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dari persusuan adalah Al-Harits bin Abdul Uza as-Sa’di, suami Halimah, saudara laki-lakinya adalah Abdullah, saudara perempuannya adalah Syaima’, sedangkan ibunya bernama Halimah.

Abu Thufail (perawi hadits ini) adalah Amir bin Wa’ilah, yang dilahirkan pada tahun Uhud, beliau termasuk sahabat Nabi yang terakhir meninggal.

Kandungan hadits:

Hadits di atas menjelaskan tentang pahala berbakti kepada orang tua. Disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam begitu memuliakan dan berbakti kepadanya (Halimah as-Sa’diyyah).