Sedekah Wanita dari Rumah Suaminya


عَنْ عَائِشَةَ – رَضِىَ اللهُ عَنْهَا – قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –

« إِذَا تَصَدَّقَتِ الْمَرْأَةُ مِنْ طَعَامِ زَوْجِهَا غَيْرَ مُفْسِدَةٍ كَانَ لَهَا أَجْرُهَا ، وَلِزَوْجِهَا بِمَا كَسَبَ »

Artinya

Dari Aisyah Radhiyallahu Anha berkata; Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Jika seorang wanita bershadaqah dari makanan suaminya dan bukan bermaksud menimbulkan kerusakan maka baginya pahala atas apa yang diinfaqkan, dan bagi suaminya pahala atas apa yang diusahakannya.”

 

Penjelasan

Hadits ini terdapat dalam Shahih Bukhari, bab az-Zakat, no. 1370; dan Shahih Muslim, bab az-Zakat, no. 1024.

Yang dimaksud dengan “ghair mufsidah” adalah tidak sampai mengurangi dan menjadikan kikir terhadap keluarga.

Kandungan hadits:

Bolehnya seorang wanita bershadaqah dari makanan suaminya, dan baginya pahala atas apa yang diinfakkannya tanpa mengurangi pahala suaminya.